Sebuah peristiwa datang atau terjadi terkadang disaat kita tidak siap menerimanya, ini sering kali di alami oleh banyak manusia di dunia ini, mulai dari yang orang kaya maupun orang miskin, orang tua atau anak anak, semua terjadi karena takdir Ilahi. Lalu apa yang harus kita lakukan, dan apa hubunganya dengan Belajar Memaafkan orang lain, ya,, ketika hal - hal yang tidak kita inginkan terjadi biasanya karena akibat ulah dari diri kita sendiri atau bisa juga karena kelalaian orang - orang di sekitar kita. Contoh kita sedang berkendaraan sudah lengkap dan hati - hati, namun tidak di sangka tiba - tiba ada orang lain yang ceroboh dan membuat kita celaka, hal ini tentu membuat kita marah, emosi dan terkadang menjadi beban batin yang mendalam atau kebencian.
Namun Maksud dari judul saya kali ini sebenarnya lebih mengarah pada hal - hal yang bersifat perasaan atau kondisi batin kita sendiri, suatu contoh kita mempunya sebuah hubungan baik dengan teman atau dengan pasangan ( bagi yang sudah menikah) kita sebagai teman atau pasangan tentu berusaha menjaga hubungan tetap baik dan harmonis, agar tali silahturahmi tetap terjaga dengan baik sampai kapanpun, jika sudah menikah tentu ingin hubunganaya berakhir sampai menutup mata yang terakhir ( meninggal duni ) namun disaat - saat tertentu teman kita atau pasangan kita bisa saja melakukan hal yang tidak seharusnya di lakukan kepada kita, atau dengan akata lain mengkhianati sebuah hubungan yang terjalin sudah sekian lama, dan akhirnya menimbulkan keretakan pada hubungan tersebut, bisa menjadikan perceraian atau perpisahan, pasti didalam hati kita punya yang namanya perasaan sedih, sakit hati, bahkan bisa menjadi sebuah kebencian.
Nah di saat kondisi sperti inilah kita di butuhkan yang namanya MEMAAFKAN, wow... sangat berat dan sulit sekali mestinya, ketika sebuah hubungan yang sudah sekian lama di bina dan dijaga namun tiba - tiba harus hancur dan berujung perpisahan. Namun kita tidak perlu khawatir teman - teman karena Alloh Swt. memberikan formula kemuliaan. Alloh Swt. berfirman, �Dan, tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan) dengan cara yang lebih baik. Maka tiba-tiba orang yang di antaramu dan dia ada permusuhan, seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.� (QS. Fushilat [41] : 34)
Rasa dendam adalah efek dari keadaan hati yang terluka, kecewa, merasa dizholimi. Semakin kuat rasa dendam di dalam hati seseorang, akan semakin besar kemungkinan untuk marah, dengki hingga melakukan perbuatan buruk. Dalam islam kita punya tokoh suritauladan yang sangat wajib untuk di contoh, beliau adalah baginda Nabi Muhammad Saw. Beliau adalah orang yang bersih senantiasa bersih dari rasa dendam. Betapapun beliau dihina, dicaci, diboikot, disakiti secara fisik, dan bentuk intimidasi lainnya, beliau tidak pernah dendam apalagi membalas perbuatan buruk itu dengan keburukan serupa atau yang lebih buruk. Rosululloh Saw. bahkan memaafkan mereka dan mendoakan kebaikan bagi mereka.
Rasa dendam adalah efek dari keadaan hati yang terluka, kecewa, merasa dizholimi. Semakin kuat rasa dendam di dalam hati seseorang, akan semakin besar kemungkinan untuk marah, dengki hingga melakukan perbuatan buruk. Dalam islam kita punya tokoh suritauladan yang sangat wajib untuk di contoh, beliau adalah baginda Nabi Muhammad Saw. Beliau adalah orang yang bersih senantiasa bersih dari rasa dendam. Betapapun beliau dihina, dicaci, diboikot, disakiti secara fisik, dan bentuk intimidasi lainnya, beliau tidak pernah dendam apalagi membalas perbuatan buruk itu dengan keburukan serupa atau yang lebih buruk. Rosululloh Saw. bahkan memaafkan mereka dan mendoakan kebaikan bagi mereka.
Ketika penduduk kota Thaif menolak dengan kekerasan dakwah Rosululloh Saw., kemudian malaikat Jibril a.s datang menawarkan pembalasan terhadap mereka, maka Rosululloh Saw. menolaknya dan justru mendoakan mereka agar suatu saat nanti lahir dari mereka generasi yang mentauhidkan Alloh Swt.
Semoga kisah secuil ini bisa menjadikan kita lebih Tabah, sabar, dan kuat dalam menjalani ujian dan cobaan dari Allah SWT. Aamiin.
#30DWC hari Ke 6
Terimaksih.
0 Response to "Belajar Memaafkan Kesalahan Orang lain"
Post a Comment